Ada yang unik di Alun-alun

Pernah gak coba perhatiin keadaan di sekitar Alun-alun dimana kamu tinggal? Atau pas lagi jalan-jalan ke satu tempat dan kebetulan lewat ke alun-alunnya. Jawabannya pasti pernah. kalau yang bukan hanya sekedar jalan-jalan, akan bertanya “kenapa di alun-alun itu selalu ada tanah lapangnya, pohon beringin, ada jalan yang bernama jalan kaum yang letaknya tepat di belakang masjid besar dan tak jauh dari lapang, ada pasar, terminal, rumah sakit dan sebagainya?”. Bahkan yang tak kalah uniknya, dibeberapa daerah ada satu kampung yang namanya “kampung babakan”. Tapi pertanyaannya kenapa bisa demikian ya? Apakah semua alun-alun seperti itu kondisinya? Sebagai perbandingan, yuk kita lihat beberapa alun-alun yang ada di jawa barat.

1. Alun-alun Bandung.
Nah kita mulai dari alun-alun ibu kota provinsi Jawa Barat. Tepatnya alun-alun kota Bandung. Kebetulan alun-alun ini berada relatif di tengah kota, maka dapat dipastikan semua orang akan mudah mengaksesnya. Untuk mempermudah interpretasi, digunakan citra dari google maps dari tiap alun-alun yang hendak di bandingkan agar lebih cepat dan efisien.

Sumber : Google maps 2012

Dari hasil interpretasinya, ada empat unsur utama. pertama ada lapangan. Kedua, ada masjid besar yang tepat berada di samping kiri lapang dan yang ketiga ada kompleks pendopo serta jalan Dalem kaum di sebelah selatan Masjid. Terus kalau pohon beringin sama kampung yang bernama Babakannya mana?. Pemukiman di sekitar Alun-alun dengan nama Babakan, terletak agak jauh tersebar kesegala penjuru kota Bandung, seperti Babakan Surabaya, Babakan Ciamis dan lain sebagainya. Nah kalo pohon beringinnya? Sudah hilang bersamaan dengan di renovasinya lapangan menjadi taman dan masjid yang lama menjadi masjid yang ada sekarang. Coba cek deh buku “Bandung Tempo Doeloe”…
Kondisi saat ini, alun-alun kota Bandung menjadi tempat yang sangat ramai dan juga merupakan pusat bisnis (central business district) juga. Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa pusat perbelanjaan dan pusat jasa lainnya yang berada disekitar alun-alun kota Bandung. Sebut saja Palaguna, Kings, Kantor pos besar, dan yang tidak boleh dilupakan adalah alun-alun kota Bandung juga merangkap sebagai terminal atau pangkalan Damri trayek Alun-alun-Ciburuy (Kabupaten Bandung barat). Jalan Dalem kaum pun sekarang menjadi salah satu jalan terpadat dan termacet. Selain dari pada itu, jalan ini berfungsi ganda selain untuk kendaraan juga untuk pedagang kaki lima.

2. Alun-alun Ujungberung
Setelah kita lihat kondisi alun-alun kota Bandung, berikutnya adalah alun-alun Ujungberung di sebelang timur kota Bandung. Alun-alun ini dapat dengan mudah di lihat karena sering dilalui kendaraan umum antar kota. Masih menggunakan image dari google maps.

Sumber : Google maps 2012

Dari image di atas, kebetulan udah ditandain, dapat di ketahui :
A. Pasar
B. Bank BRI
C. Masjid besar ujung berung
D. Terminal angkutan kota Ujung berung-Ciwastra
E. Kompleks biaga dan mantan bioskop Astor
F. Lapangan alun-alun
G. Rumah sakit
H. Kompleks kantor kecamatan ujung berung, SMP N 8 Bandung, kantor pos dan tak ketinggalan jalan kaum di sebelah utara masjid besar Ujung berung

Coba perhatikan komposisi yang ada di Alun-alun Ujungberung dengan Alun-alun Bandung?. Keduanya memperlihatkan kesamaan, Seperti halnya, alun-alun sebagai pendukung kehidupan beragama. Maka dibangunlah masjid sebagai sarananya. Alun-alun sebagai pusat niaga, maka berdirilah pasar, kompleks pertokoan dan lain sebagainya. Juga fungsi-fungsi lainnya seperti pemerintahan, maka ada pendopo, keraton (kasus di alun-alun Jogjakarta), kantor kecamatan dan upacara atau pertunjukkan kesenian yang diselenggarakan di lapangan.
kedua alun-alun tersebut berkembang dengan sendirinya, menampakkan ciri dan fungsi sosial budaya masyarakatanya. Kenapa demikian? Karena pada awalnya Alun-alun diharapkan menjadi satu tempat yang sentral, dimana banyak orang dari berbagai kalangan dapat berkumpul dan beraktifitas di tempat tersebut.

3. Alun-alun kecamatan Ciparay kabupaten Bandung
kecamatan Ciparay merupakan yang terakhir yang dijadikan sampel. Komposisi pada alun-alun kecamatan Ciparay sama seperti komposisi dua alun-alun sebelumnya. Terdapat lapangan utama, masjid, pasar, kantor kecamatan dan polisi serta fasilitas umum lainnya. Yang menjadi pembeda adalah lapangan di alun-alun kec. Ciparay berfungsi sebagai pasar dan terminal angkutan umum pada siang hari dan berubah menjadi stand pedagang kaki lima pada malam hari. Lebih jelasnya disajikan pada citra berikut.

Sumber : Google maps 2012

A. Pasar
B. Bank BRI
C. Masjid besar Ciparay
D. Terminal angkutan kota CIparay-Tegalega
E. Kompleks kecamatan ciparay
F. Lapangan alun-alun
G. Kantor POLSEK
H. Kantor Pegadaian
I. Satu pohon beringin kecil di kompleks kecamatan

Tiga bentuk pola alun-alun kecamatan sudah disajikan. Semua memperlihatkan bentuk pola yang hampir sama antara satu dan yang lainnya. Tapi sebenarnya alun-alun itu apa? Apa fungsi sebenarnya? Apakah alun-alun di set sebagai satu tempat yang paling ramai dibandingkan dengan tempat lainnya yang berada disekelilingnya? Kenapa semrawut? Berikut penjelasan singkatnya.
Alun-alun merupakan suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam.di buat oleh fatahillah, Menurut Van Romondt (Haryoto, 1986:386). biasa digunakan yang dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat sehari-hari dalam ikwal pemerintahan militer, perdagangan, kerajinan dan pendidikan. Alun-alun bukan hanya sekedar lapangan terbuka yang luas, tetapi ditandai juga dengan adanya bangunan-bangunan yang utama yang mempunyai fungsi tertentu. Hal tersebut dibuktikan oleh ketiga sampel yang telah disajikan sebelumnya.
Pada awal terbentuknya, alun-alun berfungsi yang beragam tidak seperti yang nampak sekarang. Perkembangannya dipengaruhi oleh budaya masyarakatnya yang meliputi tata nilai, pemerintahan, kepercayaan, perekonomian dan lain-lain (wikipedia). Sebagai contoh adalah adanya fungsi sosial budaya yang dapat dilihat dari kehidupan masyarakat dalam berinteraksi satu sama lain, apakah dalam perdagangan (dengan adanya Pasar), pertunjukan hiburan ataupun olah raga (Lapangan yang luas). Mungkin ini sebagai kebetulan, kenapa terdapat Masjid?. Masuk dan berkembangnya Islam dan sasmpai menjadi yang dominan menjadi penyebabnya.
Letak yang relatif berada di tengah, memungkinkan semua penduduk dapat mengakses dengan sangat mudah. Adanya kemungkinan konsentrasi penduduk dalam jumlah banyak, hal itu direspon dengan hadirnya berbagai alat, bangunan, dan jasa yang bisa membantu terpenuhinya kebutuhan penduduk tersebut. Apa itu yang membuat Alun-alun menjadi semrawut, akrab dengan macet?